Saturday 24 October 2015

HANYA MENYEGARKAN INGATAN

HUKUM BAK PISAU BERKILAU, TAJAM KEBAWAH TUMPUL KE ATAS

Gambar yang saya ungah ini adalah Ibu Asyani, nenek yang dijatuhi hukuman penjara atas tuduhan mencuri kayu milik Perhutani sebanyak 47 batang dan dinyatakan sebagai ilegal loging. Seseorang yang didapati bersalah tentu menjadi pesakitan oleh hakim di negara hukum ini. Hanya saja penjatuhan hukuman atas beliau sepertinya tidak adil.
Ya hukum ibarat pisau yang tajam. Pisau yang hanya bisa menusuk kebawah bukan ke atas. Hukum seperti apa ini? Kemana para penengak hukum ketika hutan dijarah oleh mafia dan aseng-aseng perampas harta negara. Berapa juta kayu yang diangkut ke luar negeri setiap harinya. Di Riau misalnya, kasus ilegal loging meraja lela. Bahkan hutan telah berganti fungsi menjadi ladang sawit. Begitu juga di provinsi lain di Indonesia. Sedihnya lagi ladang ini dimiliki oleh investor luar negeri.
Tidak saja ini yang membuat saya gerun. Kasus mega korupsi yang terjadi malah didiamkan. Bahkan tumbuh subur bak cendawan di hari hujan.
Menjadi hal yang wajar ketika saya mendengar celotehan warga negara lain mengatakan "orang Indonesia hanya bisanya menjajah bangsa sendiri." Dan bangsa Indonesia masih dipandang bangsa budak.
Tangan gemetar nenek Asyani adalah bukti bangsa ini menjajah bangsa sendiri. Saya berharap dan berdoa pemimpin ini tidak menjadi kaum Yahut. Orang-orang yang memuja pendustaan dan tidak menjadikan uang sebagai tuhan.

Unknown

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 comments:

Post a Comment

 
biz.